CBI PT Len Industri (Persero)

Sejalan dengan meroketnya jumlah pengguna angkutan kereta, dan keinginan untuk mewujudkan terselenggaranya pelayanan angkutan kereta api secara masal yang aman, nyaman dan terpadu dengan moda transportasi lain, banyak hal yang perlu diperbaiki dan dilengkapi untuk peningkatan pelayanan kereta api. Terutama adalah kesiapan peralatan persinyalan pengatur jalur kereta. Secara umum kondisi sistem persinyalan kereta api di Indonesia saat ini 95% dibangun dengan teknologi dari luar negeri seperti : Perancis, Jerman, Amerika, Belanda dan Australia.

 

Tingginya tingkat ketergantungan teknologi persinyalan tersebut mengakibatkan beberapa permasalahan diantaranya adalah masalah ketersediaan dan tingginya biaya suku cadang, serta tingginya biaya perawatan dan perbaikan sistem persinyalan. Menjawab permasalahan diatas, Len mengembangkan kemampuan dalam teknologi persinyalan kereta api sejak tahun 1983. Dengan dukungan Kementerian Perhubungan, Len berhasil mengembangkan sistem persinyalan Len generasi pertama berbasis elektro mekanik pada th 2000, kemudian generasi kedua sistem persinyalan elektronik berbasis PLC (Programmable Logic Control) pada tahun 2004, ada 77 stasiun yang sudah dan sedang dibangun oleh kedua jenis teknologi persinyalan Len ini yang hanya menelan biaya ½ nya dibanding sistem serupa dari luar negeri, selanjutnya pada tahun 2007 Len mengembangkan generasi ketiga sistem persinyalan elektronik berbasis komputer CBI (Computer based interlocking) yang didukung oleh Kementerian Ristek sejak tahun 2009.

 

Pengembangan SIL-03 CBI ini melibatkan beberapa pihak : Kementerian Perhubungan sebagai fasilitator implementasi produk CBI, Kementerian Ristek sebagai fasilitator program dan insentif pengembangan CBI, ITB dan ITS sebagai konsultan software, BPPT sebagai validator, PT KAI sebagai pengguna, serta PT Len Industri (Persero) sebagai pelaksana dan pengembang. Dalam pengembangan CBI ini Len telah berhasil menguasai kemampuan brainware teknologi desain Vital Input Module (VIM) dan Vital Output Module (VOM) dan juga software program vital operating system.

Dengan dikuasainya hal – hal ini semua, kemampuan putra – putra bangsa dalam penguasaan, pengambilalihan dan pengembangan teknologi persinyalan kereta api menjadi semakin terbuka lebar yang pada gilirannya diharapkan dapat menambah ‘local content’ dan mengurangi ketergantungan kita pada produk – produk luar negeri serta semakin mendekatkan kita pada muara semua usaha ini, yaitu menguasai sepenuhnya teknologi persinyalan kereta api. SIL-03 CBI telah diresmikan penggunaannya oleh Menteri Perhubungan dan Menteri Riset & Teknologi di Stasiun Gumilir Cilacap, Jawa Tengah pada 19 Desember 2012 yang baru lalu.

 

Sebagai bentuk apresiasi pada perjuangan anak bangsa untuk penguasaan teknologi tinggi yang hanya dikuasai oleh sedikit saja bangsa didunia, pada ajang BUMN Innovation Award 2013 Len memperoleh predikat sebagai BUMN terbaik untuk inovasi teknologi prasarana melalui produk SIL-03 CBI. Setelah CBI berjalan, secara paralel program dilanjutkan dengan pengembangan program Communication Based Train Control (CBTC) yang sudah mulai sejak tahun 2011. Ini semua adalah untuk meneruskan program pengembangan di bidang persinyalan kereta api dalam rangka mendukung program pemerintah mencapai target perjalanan kereta api dengan Zero Accident.

 

Salam,

Komunikasi Korporasi PT Len Industri (Persero)