PT Len Industri (Persero)

Bandung, 9 April 2025 – Komisi VI DPR RI melaksanakan agenda kunjungan kerja reses dalam rangka pengawasan kinerja korporasi perusahaan BUMN di Provinsi Jawa Barat, dengan tema “Peninjauan Pengembangan BUMN Industri Pertahanan”. Kegiatan ini dilaksanakan di PT Pindad, salah satu anak perusahaan dari holding industri pertahanan nasional DEFEND ID, yang berada di bawah naungan PT Len Industri (Persero) selaku induk holding.

Selain tim Komisi VI DPR RI, agenda ini juga dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur serta Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik Kementerian BUMN. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung perkembangan, kinerja, serta kontribusi DEFEND ID sebagai bagian dari ekosistem industri pertahanan yang memiliki peran strategis dalam memperkuat kemandirian alutsista nasional.

Komisi VI DPR RI yang membidangi urusan BUMN, perdagangan, perindustrian, dan investasi, memberikan perhatian besar terhadap keberlanjutan dan penguatan sektor strategis pertahanan nasional. Dalam sambutannya, Andre Rosiade, Ketua Tim Komisi VI DPR RI, menyampaikan, “Holding DEFEND ID memiliki 5 kekuatan dari masing-masing perusahaan, harapannya produk-produk industri pertahanan dapat meningkatkan TKDN agar bisa lebih dari 50%, saat ini kendaraan Maung PT Pindad sudah lebih dari 70%, sehingga patut dijadikan contoh dan dipertahankan”

Sigit Purnomo Santosa, Direktur Utama PT Pindad mewakili Direktur Utama PT Len Industri (Persero) selaku induk holding DEFEND ID menyampaikan bahwa “saat ini kami akan kejar TKDN melalui beberapa strategi, seperti optimalisasi ekosistem industri hulu lokal (BUMN & BUMS), akselerasi penguasaan teknologi kunci, peningkatan peran pemerintah dan stakeholder dalam restrukturisasi kebijakan, dan memperkuat kerja sama dengan mitra strategis internasional sebagai bagian global supply chain.”

“Kami akan beralih juga dari sebelumnya fokus kepada Transfer of Technology (ToT), menjadi Transfer of Manufacturing (ToM), hal ini untuk mengejar kemampuan teknologi dan jangka panjangnya menjadi global supply chain.” Tambahnya.

Ketua Komisi VI DPR RI menyampaikan apresiasi atas capaian industri pertahanan nasional, khususnya melalui pembentukan holding DEFEND ID yang menjadi langkah konkret dalam mewujudkan kemandirian industri strategis.

“Kami melihat peran DEFEND ID sangat vital dan fundamental dalam menjawab kebutuhan pertahanan nasional. Komisi VI akan terus mendorong terciptanya ekosistem industri pertahanan yang kuat dan berdaya saing, tentunya dengan dukungan kebijakan dan regulasi pada produk dalam negeri,” tutur Andre.

Dalam kunjungan tersebut, para anggota DPR RI juga melakukan peninjauan langsung ke fasilitas produksi PT Pindad, termasuk lini manufaktur kendaraan tempur dan amunisi, untuk melihat proses dan kapabilitas produksi secara nyata.

Holding DEFEND ID yang terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk, bersama anak usaha PT Pindad, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia, terus menguatkan sinergi untuk mendukung program kemandirian alutsista nasional dan membangun industri pertahanan yang siap menghadapi tantangan era persaingan teknologi global.

 

No content yet.